Thailand Hari Kedelapan - Bangkok: Selfie With Mario Maurer and The Love of Siam

Selfie.....
Kamis, 25 april 2013. Jam 7 pagi saya sudah selesai beres-beres dan saatnya keluar guesthouse nganter Yudha ke Don Mueang Airport untuk kembali ke Jakarta. Tak lupa saya pesan ke receptionist untuk menyiapkan single room, karena saya akan pindah kamar siang itu juga. Flight time jam 11.30, setidaknya sebelum jam 9 dia harus sudah sampai airport untuk proses sebelum terbang sekaligus antisipasi waktu untuk hal yang tidak di inginkan karena ini kali pertama kembali ke tanah air setelah melancong ke negeri orang.

Ini kesempatan terakhir Yudha untuk mencoba hal yang belum ia dapat selama di Bangkok, makanya saya ajak keluar lebih pagi biar jalannya bisa lebih santai menikmati transportasi kota Bangkok. Dari guesthouse saya ajak dia naik Chao Phraya Express Boat dari Phra Arthit Pier, meskipun hampir 7 hari di Thailand tapi dia belum sama sekali nyobain moda transportasi yang legendaris ini. Karena masih pagi jadinya semua transport yang kita naiki cukup penuh dengan para pegawai maupun pelajar yang akan berangkat beraktifitas. Selanjutnya turun di Satorn Central Pier lanjut naik BTS. Di BTS inilah kita akan berpisah, Yudha turun di Mo Chit untuk lanjut bus umum ke Don Mueang Airport dan saya turun duluan di Phaya Thai lanjut naik Airport Link ke Suvarnabhumi Airport.

Suvarnabhumi International Airport, luasnya luar biasa
Setelah berpisah jadilah saya keliling Bangkok sendirian di hari terakhir ini. Tujuan hari ini memang saya atur bebas untuk datang ke tempat yang memang belum sempat saya kunjungi maupun tempat lain yang secara spontan ingin saya datangi. Lokasi pertama yang saya kunjungi adalah Suvarnabhumi International Airport, bandara yang konon sangat besar dan modern ini membuat saya penasaran seperti apa wujudnya. Inilah bandara modern terkeren pertama di luar negeri yang saya datangi, meskipun pesawat yang saya tumpangi tidak mendarat di sini tetapi tidak ada salahnya untuk menengok sejenak bandara yang di buka tahun 2006 ini menggantikan bandara lama yang juga masih berfungsi tapi tentu saja wujudnya tak se photogenic Suvarnavhumi.

Hanya sekitar 45 menit saya keliling di bandara ini, kini saatnya saya kembali ke guesthouse sejenak untuk pindah kamar. Rute perjalanannya tetap menggunakan Airport Link dari Suvarnabhumi sampai Phaya Thai dengan tiket 45 baht lalu transit BTS sampai National Stadium. Pemandangan dari airport link hampir tidak ada bedanya dengan jika kita berkendara dari bandara Soekarno Hatta ke pusat Jakarta, selain pemandangan pemukiman padat penduduk dan jalan raya yang macet banyak pula kita akan lihat masjid-masjid besar dan cantik sepanjang jalan. Ya, Islam memang sudah menjadi agama mayoritas kedua di negara itu, sudah sangat mudah ummat Islam beribadah dan bebas  menjalankan aktifitas keagamaan sehari-harinya. Karena sudah hampir jam 10 saya berpikir untuk masuk ke dalam MBK Center sebentar membeli beberapa oleh-oleh untuk mengurangi waktu belanja nanti malam, rupanya toko yang saya tuju belum buka dan jadilah saya langsung meluncur ke guesthouse naik bus no. 47.

Sekembainya ke guesthouse, kamar single yang saya pesan sudah siap. Selesai melakukan registrasi sekaligus pembayaran, tinggal pindahin barang dan saya memutuskan istirahat sejenak menikmati suasana guesthouse di hari terakhir ini. Kawan saya Nida Pertiwi sebagai admin @Pchy_IND di Jakarta mention saya di twitter jika ada genk Greanfiction akan di wawancara di radio tempat Pi'Non siaran. Pi'Non atau di kenal dengan DJ Chanon merupakan gitaris band favorit saya di Thailand August Band yang juga sangat saya ingin ketemu. Lokasi sudah diberi tahu, namun rasa kantuk dan lelah sangat menggelayuti badan untuk memilih istirahat dan tidak mengujungi tempat yang sebenarnya sangat ingin saya datangi biar bisa bertemu mereka.

Scala Theater, adegan Mew nunjukin ke Tong
apakah ada yang aneh dengan bibirnya
Di saat yang hampir bersamaan, datang pula info dari admin @MarioMLovers si Kemal yang berisi jika Mario Maurer akan jadi bintang tamu di sebuah mall pada jam 16.30 sore. Setelah cari tahu lokasinya, ternyata ada di Central Plaza Lat Phrao yang mudah di jangkau dengan BTS lanjut bis atau MRT. Tak mau lagi kehilangan kesempatan bertemu idola di hari terakhir di Bangkok, jam 12 siang saya keluar guesthouse langsung meluncur ke Siam Square. Kali ini bus 47 yang saya tumpangi gratis lumayan lah hemat dikit, selain itu dalam bisa saya sempat di tanya oleh 2 backpacker perempuan asal Denmark yang mau tanya jalan ke RS Chulalongkorn. Mereka kira saya orang Thailand makanya salah satu dari mereka bertanya dulu ke saya apa saya dapat berhasa inggris, untungnya berkat GPS sederhana di BB saya dpt membantu mereka yang juga sama-sama baru pertama kali ke Thailand. Agenda pertama siang ini saya mau napak tilas film Thailand favorit saya banget. The Love of Siam, kisah Tong dan Mew di film itu membuat saya penasaran dengan lokasi shooting yang memang berada beberapa titik di Siam Square.

Antara tiang lampu dan pohon mangga inilah
Mew dan Tong bertemu setelah pulang sekolah
Lokasi yang penasaran ingin saya kunjungi diantaranya adalah troroar Siam Square yang ada tiang lampu penerangan dan pohon mangga tempat Mew ketemu Tong selepas mereka pulang sekolah. Lalu masuk ke dalam Scala Theater yang berada di deberangnya dimana ada adegan Mew dan Tong duduk berdua. Selain kedua tempat itu, beberapa toko yang ada di film tersebut seperti toko boneka kayu hadiah Tong untuk Mew dan toko kaset tempat dijualnya album August Band juga saya cari. Sayangnya kedua toko itu sudah tidak ada, entah hanya untuk kebutuhan syuting film atau memang sudah tutup karena film itu adalah produksi 2007 lalu. Tapi cukup senenglah bisa keliling Siam Square, bisa merasakan adegan TLOS lebih mendalam sebelum nantinya saya bisa bertemu dengan Mario Maurer dan Pchy yang asli.

Di jembatan penyeberangan Siam Square ke Siam Center ini
Tong dan Ying melihat perform Mew dan August Band
Ok, sudah hampir jam 3. Sebelum jalan ke Lat Phrao, saya lunch lalu sholat ashar sebentar di MBK Center. Sampai di Central Plaza Lat Phrao tepat jam 16.30 lebih dikit, saya belum telat tapi pengunjung sudah padat di sekitar panggung utama tempat Mario Maurer dan Davika Hornee pasangannya di film Pee Mak Phra Kanong akan muncul sebagai Brand Ambassador sebuah produk lotion. Untungnya saya berhasil sedikit demi sedikit maju dan dapat posisi yang bagus untuk mengambil gambar dan melihat idola saya dari dekat. 

Akhirnya acara di mulai sampai keluarlah Mario Maurer dan Davika dari backstage berjalan di catwalk tepat di depan saya. Fokus saya kali itu cuma ingin melihat Mario lebih dekat dan mengabadikannya untuk di share dengan Mario Maurer fanbase di Indonesia. Berharap banget saya bisa foto bareng Mario, kapan lagi ketemu Mario langsung di negaranya, pokoknya ditungguin gimanapun caranya saya usahain supaya bisa foto bareng Mario Maurer. 

Mario Maurer dan Davika Hornee
Sepanjang acara, hanya kamera digital dan HP yang beraksi untuk mengambil gambar. Intinya, kemanapun Mario melangkah tak luput dari penglihatan saya. Termasuk saat Mario dan Davika harus pindah spot ke sebelah kiri panggung untuk di wawancara oleh wartawan yang sudah menunggu saya juga langsung menuju lokasinya sampai dapat berdiri tepat di hadapan Mario dan Davika. Ada seorang perempuan, lebih tepatnya mungkin lady boy yang tampak berjaga-jaga di sekitar Mario yang menurut saya dia salah satu assistant nya Mario. Setelah menunggu beberapa saat saya beranikan diri bilang sama orang itu, "can u help me to take a picture with Mario? I'm from Indonesia." Tapi dia jutek sambil geleng-geleng kepala trus bilang no. Udah gitu doank endingnya.

Karena saya jauh-jauh datang ke mall ini cuma mau ketemu Mario Maurer, jadi saya pikir wajarlah jika ada yang mau membantu saya biar bisa foto bareng. Ternyata saya salah, atau merekanya yang gak ngerti bahasa inggris? Tapi gak boleh nyerah, ikutin terus kemana Mario pindah. Sampailah saat dimana acara sudah selesai dan Mario sebentar lagi pergi, gak mau hilang kesempatan saya pun nekat naik panggung selagi keadaan ramai. Pikiran saya kali itu mumpung di negara orang dan gak ada yang kenal, sedikit gila gak masalah dari pada nyesel kan.

Mario Maurer in action, ganteng maksimal
"Mario..." langsung saya panggil kencang saat dia sudah hampir masuk backstage. Alhamdulillah dia dengar dan nengok ke belakang, lihat saya nyamperin sambil pegang camdig dia juga nyamperin saya. Tak mau menyiakan kesempatan langka ini saya pun langsung bilang, "Mario, can I take a picture with u? I'm from Indonesia." Sebenarnya saat itu si Mario sudah dilarang untuk nyamperin saya dan disuruh segera masuk backstage. Rupanya info yang saya dapet seputar Mario Maurer sangat peduli sama fansnya itu benar-benar terjadi, dia tetap nyamperin saya lalu langsung mengambil kamera yang saya pegang sambil senyum dan dia bilang, "I will take picture." Tapi saya kekeuh ingin menyerahkan kamera itu pada orang lain yang mengambil gambar untuk hasil yang lebih jelas. Mario rupanya juga kekeuh ngambil kamera saya dan lagi-lagi dia bilang, "It's ok, i will take picture." Jadilah saya selfie bareng Mario Maurer sambil tangan kirinya merangkul pinggang belakang saya. Kapan lagi foto bareng artis idola dan dia sendiri yang fotoin dengan tangan kanannya, siapa tahu bisa nular gantengnya. Ihiyyyy..... Eh tenyata oke juga hasilnya biarpun cuma sekali jepret dan dia gak lihat hasilnya gimana.

Tanda tangan Mario Maurer asli
Selesai mengembalikan kamera saya pun langsung bilang "Khob khun maak pi." Sambil tersenyum dia langsung jalan kembali masuk ke backstage. Oalah..... udah gak bisa komentar dan senyum saya pun gak bisa berhenti sampai turun panggung dengan dilihat banyak orang-orang yang tampak heran, dalam hati saya berkata, "Hahaha, akhirnya bisa juga foto bareng Mario. Bodo amat dech nekat-nekat diliatin orang satu mall gak ada yang kenal juga kan!" 

Tanda tangan davika Hornee asli
Kejadian Davika juga sama seperti Mario, gak mau masuk pas di suruh ke backstage dan dia nyamperin saya yang sudah mengacungkan note and pen untuk di tandatangani. Karena tidak ngefans banget, kesempatan didekatin Davika pun tidak saya manfaatkan untuk foto bareng dan cuma minta tanda tangan lalu bilang "Khob khun maak na khub pi." Tak lama kemudian Mario keluar lagi untuk pengambilan beberapa pose foto dengan produk yang dipamerkan. Lagi-lagi saya coba mendekat kali ini untuk minta tanda tangannya, sepertinya dia masih ingat sekali dengan saya makanya ia juga lagi-lagi mau nyamperin saya. Kali ini Mario duluan yang ngomong, lucunya dia salah bilang asal saya dari Indonesia dan bilang "are u from Taiwan?" Karena gugup saya cuma jawab "Khub. Dan tertanda tanganlah note saya.

Lengkap sudah kisah saya ketemu Mario Maurer, mulai lihat dia catwalk, wawancara, di teriaki dan di kerubutin fans, foto bareng, sedikit ngobrol dan dapat tanda tangannya pula. Pokoknya kali ini saya merasa sangat exclusive dibanding fans Mario lain khususnya yang ada di Indonesia. Sudah saya prediksi akan banyak yang envy termasuk mereka yang sudah ketemu dan dapat tanda tangannya Mario. Kisah keren ini harus segera saya share di fanbasenya Mario Maurer Indonesia. Keluar mall pun saya gak bisa berhenti senyum sendiri.

Kalau saja siang di hari terakhir itu gak dapat info event nya Mario Maurer, mungkin saya akan sedikit menyesal saat pulang ke Jakarta karena sudah 2 kali gagal ketemu Mario saat di Bangkok. Tapi alhamdulillah hal itu tidak terjadi, senang sekali... Dan followers saya pun bertambah pesat berkat info dan foto sama Mario yang saya share itu. Follow saya yah di @deniPCHY buat yang mau tanya-tanya seputar backpacker ke Thailand. Hehehe, promo dikit...

Jam 6 sore di Bangkok masih cukup terang seperti baru jam 5 sore di Jakarta, waktu saya di Bangkok pun akan segera habis dalam beberaja jam kedepan. Sebelum kembali ke area Siam, sejenak saya mampir ke Chatuchak Park untuk sedikir refreshing dan mencoba merasakan aktifitas warga lokal. Sama seperti taman-taman kota lain yang banyak tersebar di Bangkok, taman ini pun sangan terawat, rapih dan bersih. Masyarakat yang memanfaatkan fasilitas umum pun sadar untuk membantu merawat serta menjaga apa yang sudah disediakan bagi mereka. Semoga hal serupa juga segera dapat terjadi di Indonesia.

Mau naik BTS, rupanya stok uang koin habis. Mau nuker ke loket males dan akhirnya beli Mc Float dulu di McD yang ada di stasiun BTS Mo Chit buat dapet recehan barulah naik BTS ke Siam. Selesai maghrib di Siam Paragon, kini saatnya menikmati lagi sisa waktu singkat sambil menikmati suasana malam di Siam sambil jalan menuju ke MBK Center. Pusat oleh-oleh itu pun kurang dari 1 jam lagi akan mulai tutup, biar sudah belanja malam sebelumnya tetapi rasanya kurang dan masih ada beberapa perak pernik buah tangan standar seperti tas, magnet kulkas maupun gantungan kunci dan makanan.

Karena keterbatasan waktu keliling mencari oleh-oleh, sayangnya 2 benda yang mau saya beli ( seragam mahasiswa Chulalongkon University dan payung dengan cover berbentuk botol minuman ) tak keburu di dapat karena toko-toko mulai pada tutup. Dengan berat hati saya harus kembali ke guesthouset untuk berkemas dan istirahat lebih awal, besok pagi saya sudah harus siap untuk kembali ke Jakarta.

Turun bis sebelum ke guesthouse saya paksakan keliling pasar malam di Ratchadamnoen Klang buat nyari thai tea or coffee. Jangan sampai penyesalan gak dapet nyobain thai tea terakhir di Bangkok seperti Yudha kemarin malam terulang sama saya. Alhamdulillah nemu juga satu-satunya penjual thai coffee yang juga seorang muslim namun memang lokasi jualannya agak jauh dari jalan utama sehingga sulit di lihat dalam keramaian. Akhirnya, kembali ke guesthouse pun dengan mood yang baik meskipun sedikit sedih akan meninggalkan Bangkok.


Rincian pengeluaran hari kedelapan :
- Transport ( BTS, MRT, Airport Link, Bus, Chao Phraya Express Boat )  =   235,5 THB
- Penginapan                      =  150 THB
- Makanan                         =  260 THB
- Belanja                            =  800 THB
Total   =  1445,5 THB

Komentar

  1. Really envy to read this :( tapi salut sama perjuangannya, jadi terinspirasi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Khob khun maak na krub.... n_n

      Semoga kamu bisa segera ketemu idola kamu juga yah... hehe :P

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

최진혁 (CHOI JIN HYUK) - 다시 사랑한다 말할까 (Should I Say I Love Again) MV Emergency Couple

박시환 (PARK SI-HWAN) - 그때 우리 사랑은 (The Way We Loved) (응급남녀 OST) MV Emergency Couple

First Contract di Kapal Pesiar