Thailand Hari Ketujuh - Bangkok: Rasa Eropa dan Tokoh Dunia


Bersama Barrack dan Michele Obama di Gedung Putih
998, 999, 1000.... masih kuat push up mas Beckham?

Rabu, 24 april 2013. Jadi hari terakhir Yudha di Bangkok, schedule nya memang beda sehari lebih cepat pulang ke Jakarta dari pada saya. Sengaja saya siapkan itinerary pamungkas di hari tersebut. Bangun paginya juga sedikit lebih nyantai dari biasa, menikmati pagi di sekitar guesthouse dan sedikit bercengkerama dengan penghuni lain sesama backpacker dari negara lain. Sekitar jam 10 kita baru keluar guesthouse menuju tujuan pertama ke Dusit, sebuah kawasan kejaraan Thailand baru yang di pergunakan sampai saat ini.

Bis kota ber-AC nomor 70 membawa kita ke Dusit dengan tarif 13 baht. Turun di depan Dusit Zoo langsung membuat saya takjub dengan luasnya area di sana. Sebuah patung Raja Rama V bernama Raja Chulalongkorn sedang berkuda menyambut para pengguna jalan yang melintas di Ratchadamnoen Nok ( Ratchadamnoen Avenue ) memasuki kawasan Dusit. Lebih spektakuler lagi, bangunan pertama yang kita lihat adalah Ananta Samakhom Throne Hall. Ini bukan di Bangkok, sebuah gedung bergaya renaissance yang membuat kita serasa sedang berada di Paris atau Italia lengkap dengan taman luas dan pagar yang bergaya serupa.

Pintu masuk komplek berada di debelah kanan gedung megah itu, tiket dikenakan pada pengunjung 100 baht. Berhubung saya pegang tiket Grand Palace, jadi saya masuk gratis dan cuma Yudha yang beli. Komplek ini terdapat puluhan bangunan bersejarah, namun hanya beberapa yang di buka untuk umum dan kita pun hanya akan mengunjung 2 gedung utama yang menjadi daya tarik di sini. Pertama adalah Vinmanmek Mansion, bangunan kayu jati terbesar di dunia yang dibangun tanpa paku. Sempat dipakai oleh Rama V dan istri Rama VI sebagai kediaman lalu terbengkalai lama kemudian kini di fungsikan sebagai museum yang menyimpan berbagai memorabilia keluarga Raja Rama V berupa furnitur, foto dan aneka barang seni bercitarasa tinggi.

Vinmanmek Mansion, rumah jati terbesar di dunia
Karena kawasan ini adalah area kerajaan, maka lagi-lagi peraturan ketat berlaku di sini mulai dari pengatur pakaian pengunjung hingga harus menitipkan seluruh barang pribadi termasuk gadget di loker yang sudah disediakan dan juga harus melepas alas kaki. Kali ini Yudha dilarang masuk karena pakai celana pendek, dia akhirnya beli kain traditional Thailand seharga 100 baht dan dipakai kedalam istana. Pagi itu istana sudah ramai dengan turis yang di dominasi turis China, hanya sekitar 30 menit kita keliling melihat seisi istana 2 lantai tersebut termasuk foto sejenak di depan bangunan eksotik itu.

Lanjut ke magnet yang buat saya sangat ingin datang ke sini. Ya, gedung megah yang kita lihat pertama kali tadi. Ananta Samakhom Throne hall menjadi bangunan kedua yang kita datangi. Dari pintu gerbang Vumanmek Mansion sudah disediakan golf car bagi pengunjung agar tidak perlu berlajan kaki. Rupanya untuk menikmati keindahan bangunan ini tiket masuknya berbeda dengan bangunan lain meskipun di dalam satu komplek. Tiket untuk umum 150 baht dan separuh harga untuk mahasiswa dengan menunjukkan KTM. Tapi sebagai pemegang tiket terusan Grand Palace, saya hanya perlu menukar tiket baru tanpa bayar. Lagi-lagi Yudha nanpak tidak tertarik dengan isi bangunan itu dan dia cuma menunggu di depan area souvenir sambil melihat isi gedung dari TV Plasma yang tersedia disana.


Ananta Samakhom Throne Hall, Bangkok rasa Eropa
Gedung ini di bangun pada tahun 1907 dan selesai 1915 tepatnya 5 tahun kemudian setelah wafatnya sang pemilik ide Raja Rama V di tahun 1910. Dahulu bangunan ini berfungsi sebagai ruang resepsi kerajaan, dan kini berubah menjadi lokasi penyimpanan benda seni terbaik di Thailand mahakarya pelajar di Sirikit Institute yang di prakarsai oleh Ratu Thailand Queen Sirikit. Interior gedung sangat detail dengan atap dan kubah tinggi berlukiskan tentang kisah sang Raja Chulalongkorn. Dindingnya pun penuh dengan ornamen-ornamen khas istana di eropa sebagaimana impian Raja Rama V yang sempat sekolah disana, dan ia memimpikan untuk memiliki bangunan dengan cita rasa eropa yang sangat kental di negaranya. Sungguh kita tak akan sadar jika masih ada di Bangkok. Deskripsi lebih lengkap seputar Dusit Palace ini silahkan klik di sini.

Karya seni yang dipamerkan di gedung 2 lantai ini mulai dari lantai atas ada ukiran, patung, replika singgasana raja, replika perahu kerajaan, sulaman tradisional, sedangkan lukisan, produk seni masyarakat binaan sang ratu dan barang pribadi milik Ratu Sirikit terdapat di lantai bawah, keseluruhan berbagai macam karya seni yang ada yang menggambarkan kebudayaan asli Thailand. Rasanya sulit jika di jabarkan satu persatu karena jumlah dan ukurannya yang banyak dan besar, ditambah kita dilarang menganbil gambar bagian dalam gedung. Mata kita benar-benar di manjakan dengan karya seni kelas dunia. Dan gedung istimewa ini menurut saya salah satu objek yang harus dikunjungi saat di Bangkok. Sebagai kenang-kenangan teah mengunjungi gedung ini, kita memiliki brosur yang berisi ringkasan serta foto karya seni yang di pamerkan atau bisa juga membeli replika dan pernak-pernik lain di toko souvenir yang tersedia.

Satu hal yang sangat tidak boleh di lewatkan adalah narsis dengan berbagai pose di depan gedung dan taman cantik, kapan lagi kan kita bisa merasakan rasa eropa di negeri gajah putih ini. Puas foto-foto kita keluar gerbang untuk menunggu bis menuju objek berikutnya. Bis yang kita naiki kali ini gratis, saya sudah mendengar jika ada beberapa rute bis dalam waktu tertentu yang memang di sedikan gratis untuk penumpang dan kali ini kita beruntung bisa menaikinya. Kita turun di Ratchadamnoen Klang Road tepatnya di dekat Wat Ratchanadda sebelum Democracy Monument, dari sana kita jalan sedikit menuju Phan Fa Lelard Pier di belakang Mahakan Fort untuk naik Saen Saep Canal Boat sampai Hua Chang Pier dengan tarif 10 baht.

Rencananya kita mau lunch dulu di MBK Center, tapi di jalan kita ketemu ibu-ibu penjuan thai tea and coffee. Gak mau menyiakan kesempatan langsung kita beli, 25 baht dengan ukuran gelas cukup besar. Saya akui rasa teh dan kopi kaki lima di Bangkok ini lebih nikmat dari pada ngopi di Starbucks. Tapi kita tetap makan siang, meskipun sudah gak terlalu laper tetap saja itu makanan india yang kita pesan ludes tak bersisa.

Bersama Sang Proklamator
Makan sudah, sholat sudah, kita meluncur ke Siam Discovery. Di mall inilah salah satu tujuan kita datang ke Bangkok, sekaligus berwisata dengan tarif termahal. Madame Tussaud Bangkok, museum patung lilin para tokoh dunia yang sudah tersohor di penjuru bumi yang juga banyak tersebar di negara lain. Sengaja saya tempatkan Madame Tussaud di hari terakhir si Yudha di Bangkok karena memang letaknya yang berada di pusat kota dan mudah dijangkau sambil santai. Yudha pingin banget kesini karena ada replika patung lilin Britney Spears yang jadi idolanya. Sayangnya britni yang ini lebih pendek dari aslinya, jadi ya sedikit bikin Yudha kecewa. Penjual tiket sudah bisa menebak kalau kita orang Indonesia, dan ada harga khusus untuk orang Indonesia yaitu 744 baht atau di diskon sekitar 20 % dari harga asli turis yang 800 baht.

Pertama masuk ke dalam ruang museum yang berada di lantai 6 Siam Discovery ini kita akan di sambut dengan koleksi patung lilin tokoh besar dunia. Mulai dari Mahatma Ghandi, Queen Elizabeth, Princess Diana, dan tokoh kebanggan Indonesia Presiden Soekarno. Inilah replika Bung Karno yang paling sempurna di banding patung beliau yang ada di tanah air, selain itu patung yang diresmikan akhir tahun 2012 oleh mantan presiden RI Megawati ini juga menggunakan pakaian dan atribut asli milik almarhum. Luar biasa, Bung Karno bukan lagi sekedar pahlawan bagi rakyat Indonesia tapi sudah menjadi tokoh yang di segani dunia.

Interview with Oprah Winfrey
Koleksi lain berada dalam beberapa kategori seperti tokoh olahraga ( David Beckham, Lionel Messi, Christiano Ronaldo, Tiger Wood, dll ), penyayi internasional ( Laddy Gaga, Beyonce, Mariah Carrey, dll ), pemain film hollywood ( Anjelina Jolie, Brad Pitt, dll ), dan beberapa tokoh dan artis lokal Thailand seperti Nickhun 2PM dan Ken Teradej Wongpuphan. Ada juga patung lilin seorang wanita pemilik acara talk show terkaya di dunia Oprah Winfrey, dan tokoh yang sedang mendunia dalam beberapa tahun terakhir ini adalah Barack Obama beserta istri Michele Obama dengan bavkground ruangan yang menyerupai oval room di white house USA.

Bukan rahasia umum jika Madame Tussaud memberikan kebebasan kepada pengunjungnya untuk berinteraksi langsung dengan patung lilin koleksinya. Karena itulah masing-masing patung lilin diberi background dan aksesoris sesuai dengan bidang mereka di dunia nyata. Beberapa patung tokoh juga di lengkapi dengan aneka benda atraktif untuk di gunakan oleh pengunjung untuk menunjang penampilah dalam foto bersama tokoh tersebut. Contohnya seperti aneka kostum kesebelasan untuk berfoto bersama para pemain bola, game virtual permainan tenis dan tendangan penalti, ruang karaoke lengkap dengan lampu diskonya, yang cukup menarik perhatian adalah replika studio talk show bersama Oprah Winfrey lengkap dengan sofa dan tinggal kita pintar-pintar atur pose foto semenarik mungkin.

Selain koleksi patung lilin tokoh dunia, di museum ini juga terdapat sejarah seorang Madame Tussaud hingga dapat membuka museum pertamanya di Inggris. Di terangkan juga bagaimana proses pembuatan patung lilin secara detail mulai pemilihan tokoh dan penelitian yang cukup lama untuk menghasikan patung lilin yang sangat mirip dengan aslinya. Mau memiliki patung lilin anda juga? Bisa, tapi hanya untuk telapak tangan saja agar cepat jadi namun dengan harga yang cukup mahal. Butuh minimal 1 jam untuk mengelilingi seisi museum, semakin banyak narsis maka akan semakin lama juga waktu yang di perlukan.

Sampailah kita di acara puncak dalam rangkaian trip ke Thailand kali ini, belanja dan beli oleh-oleh. Memang gak afdol jika kita berwisata tanpa memiliki benda kenang-kenangan sekaligus untuk berbagi dengan orang-orang terkasih di tanah air. Selesai dari Madame Tussaud Siam Doscovery kita langsung menuju kembali ke MBK Center, karena memang disanalah lokasi yang menjadi favorit belanja turis khususnya dari Indonesia dengan harga yang cukup terjangkau. Yang sudah pasti di cari biasanya adalah makanan, pakaian dan beberapa benda pajangan seperti gantungan kunci dan magnet kulkas. Uang kurang dari 1000 baht sudah membuat barang belanjaan numpuk, gak perlu yang terlalu mahal namun cukup banyak rasanya pas untuk di jadikan oleh-oleh.

Jam 8 malam selesai sudah semua kegiatan, tak ingin berlama-lama nenteng belanjaan kita putuskan untuk kembali ke guesthouse lebih awal. Turun bis di Ratchadamnoen sejenak kita mencari penjuan thai tea, sayangnya lagi gak ada yang jualan. Untuk mengisi malam terakhir saya mau mengajak Yudha ke Rama VIII Bridge yang tampak cantik di malam hari persis seperti yang tampak di film Seven Something. Sudah jauh berjalan lagi-lagi keberuntungan sedang tidak berpihak, akses tangga naik untuk pejalan kakai ke jembatan sudah ditutup karena sudah hampir jam 10 malam. Akhirnya baliklah ke guesthouse dengan sedikit lesu sambil membeli sosis barbeque di dekat Masjid Cakrabongse untuk cemilan malam sambil nemenin Yudha packing. Saya juga sedikit beres-beres karena rencananya besok saya mau pindah ke single room yang lebih murah setelah Yudha check out.

Inilah malam terakhir saya dan Yudha di Bangkok. Berwisata bareng sahabat memang hal yang menyenangkan, apa lagi rencana traveling bareng ini sudah di rancang sejak 2 tahun sebelumnya dan baru kali ini dapat terealisasikan. Senang kalau liat sahabat senang, selain itu tujuan kita traveling memang karena lelah dengan aktifitas pekerjaan dan berbagai hal di ibu kota sehingga menjadikan kita ingin sekali pergi menjauh dari rutinitas sehari-hari dan melupakan sejenak pekerjaan kantor yang menumpuk. Gak rugi pokoknya kita ambil cuti panjang untuk refreshing khususnya jika pergi bersama orang-orang yang dekat dengan kita.

Rincian pengeluaran hari ketujuh :
- Transport ( MRT, Bus, Canal Boat )  =  29,5 THB
- Penginapan                      = 175 THB
- Makanan                         = 229 THB
- Ticket Madame Tussaud  = 744 THB
- Belanja                            = 480 THB
Total   =  1657,5 THB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

최진혁 (CHOI JIN HYUK) - 다시 사랑한다 말할까 (Should I Say I Love Again) MV Emergency Couple

박시환 (PARK SI-HWAN) - 그때 우리 사랑은 (The Way We Loved) (응급남녀 OST) MV Emergency Couple

Kerja di Kapal Pesiar? Why Not!!!